Senin, 11 April 2011

Definisi Pemetaan


1. PENDAHULUAN

Indonesia sebagai suatu negara kepulauan mempunyai potensi sumberdaya alam yang besar, baik itu sumberdaya hayati maupun sumberdaya non-hayati. Potensi sumberdaya ini sangat penting bagi bangsa Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteran masyarakat secara keseluruhan.
Sejak dahulu sebelum Indonesia merdeka, telah banyak sumberdaya alam Indonesia termasuk sumberdaya alam laut di eksploitasi oleh bangsa-bangsa asing. Lokasi atau tempat sumberdaya alam tersebut telah diidentifikasi dan didokumentasi oleh mereka. Oleh karena itu dokumen mengenai sumberdaya alam tersebut banyak tersimpan di negara-negara yang dulu pernah mengekploitasi sumberdaya alam Indonesia. Dokumentasi itu banyak berupa peta-peta.
Sejak kemerdekaan hingga saat ini informasi sumberdaya alam Indonesia dalam bentuk peta masih sangat terbatas pada pulau-pulau seperti P.Jawa dan sumatra. Pulau lainnya, peta –peta yang ada masih sangat minim. Peta-peta ini pada umumnya adalah peta topografi atau penutupan lahan di daratan. Sementara peta yang menggambarkan sumberdaya alam laut khususnya hayati laut boleh dikatakan masih sangat minim baik itu di pulau-pulau yang telah tersedia peta daratannya maupun di pulau-pulau lainnya yang petanya masih sangat minim.

Sebagai negara yang sedang terus berkembang, pemanfaatan sumberdaya alam adalah merupakan suatu usaha penting yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan bangsa. Agar pemanfaatan ini dapat dilakukan dengan benar dan berkelanjutan, maka informasi tentang sumberdaya alam ini secara spasial (peta) sangatlah penting, dan peta merupakan alat dalam pengelolaan sumberdaya alam.

Pemahaman yang benar atas peta adalah penting, khususnya bagi pengguna (user) baik masyarakat maupun pemerintah adalah suatu keharusan. Peta sebagai alat komunikasi  dibuat dengan maksud dan tujuan untuk mengkomunikasikan keadaan dan potensi serta pemanfaatan  sumberdaya alam.

Mata kuliah pemetaan Sumberdaya Hayati (SHL) Laut ini disusun dengan maksud agar dapat membekali mahasiswa ilmu kelautan dengan pengetahuan dasar tentang peta khususnya untuk sumberdaya hayati laut sehingga mereka dapat menggunakannya sebagai alat dalam eksplorasi  dan pengembangan SHL.



1.1 Ruang Lingkup mata kuliah

            Sebagai matakuliah mayor di departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, Fakultas perikanan dan ilmu kelautan IPB, mata kuliah ini diberikan pada semester ganjil setelah mahasiswa menyelesaikan matakuliah dasar-dasar penginderaan jauh. Kuliah ini terdiri atas 14 tatap muka di ruang kuliah dan ujian tiap akhir semester.
Kuliah ini meliputi 8 pokok bahasan, yaitu Pendahuluan, Skala dan proyeksi, Lokasi dan relief, Peta dasar dan konstruksinya, dasar-dasar disain peta, penyiapan peta tematik, garfis dan peta sumberdaya hayati laut. Setiap pokok bahasan terdiri dari dua atau lebih sub pokok bahasan. Pokok bahasan pendahuluan, yaitu pengertian peta , konsep dan klasifikasi peta diberikan dalam satu kali tatap muka. Pokok bahasan Skala dan proyeksi  yang terdiri dari sub pokok bahasan konsep skala, bentuk skala, perubahan skala dan proyeksi peta diberikan dalam 2 kali tatap muka.
Pokok bahasan lokasi dan relief diberikan dalam 2 kali tatap muka dan terdiri dari sub pokok bahasan lokasi, kontrol horizontal, sistem koordinat, vertikal datum dan relief. Selanjutnya pada pokok bahasan Peta dasar dan konstruksinya dengan subpokok bahasan yang terdiri dari peta topografi, peta laut dan perbandingan peta topografi dan peta laut akan diberikan dalam dua kali tatap muka. Pokok bahasan dasar-dasar disain grafis diberikan hanya dalam satu kali tatap muka. Pokok bahasan penyiapan peta tematik dengan sub pokok bahasan yang terdiri dari peta dasar, sumber peta dasar, generalisasi informasi dasar, lay out peta dan akurasi peta diberikan dalam dua kali tatap muka. Untuk pokok bahasan grafis yang terdiri dari subpokok bahasan karakteristik disain grafis, data peta, klasifikasi simbol , grafis statistikal dan peta statistikal semuanya diberikan dalam 2 kali tatp muka. Terakhir, pokok bahasan peta sumberdaya alam diberikan dalam satu kali tatap muka dengan pokok bahasan studi kasus.

Setiap semester setelah pemberian kuliah 6-7 kali tatap muka akan diadakan Ujian Tengah Semester (UTS) dan Ujian Akhir Semester (UAS). Untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa tentang pemetaaan, mahasiswa juga dibekali dengan ketrampilan membuat peta dengan menggunakan software yang ada.  


1.2  Konsep Kartografi dan Peta

Kartografi adalah seni dan ilmu dan teknik membuat peta. Orang yang membuat dan terlibat dalam pembuatan peta disebut dengan kartografer. Orang-orang tersebut dapat mempunyai latarbelakang keahlian yang berbeda-beda, seperti jurugambar, desainer grafis, praktisi perikanan dan lain sebagainya. Pembuatan peta ini melibatkan berbagai pengetahuan seperti geodesi, cartografi, fotogrametri dan design grafis.  Kartografer dalam hal ini dapat disebut sebagai spesialis dalam komunikasi grafis, dan peta  yang dihasilkan merupakan alat komunikasi utama antara pembuat (kartografer) dan pengguna (user) dalam menyampaikan informasi keruangan dari berbagai objek, perwujudan atau kenampakan (feature)di permukaan bumi.

Tujuan dari kartografi adalah mengumulkan dan menganalisa dan mengukur berbagai bentuk kenampakan permukaan bumi dan memvisualisasikan secara grafis dalam ukuran yang lebih kecil (reduksi) berdasarkan skala tertentu, namun elemen-elemen dari permukaan bumi tersebut masih dapat dilihat dengan jelas. Fungsi utama dari pemetaan  adalah menyediakan informasi berbagai kenampakan permukaan bumi  dengan akurat, jelas dan tidak meragukan. Oleh karena itu, peta yang benar harus merupakan instrumen yang dirancang dengan hati-hati yang merekam, analisa dan menayangkan hubungan antara faktor-faktor dari permukaan bumi dan dalam hubungannya yang benar antar faktor-faktor tersebut. Untuk maksud itu, kartografer harus menggunakan grafis secara efektif untuk menggambarkan berbagai konsep dan gagasan dalam peta. Berbagai grafis ditampilkan itu dapat dalam berbagai bentuk seperti hasil laporan, tampilan grafik, tampilan statistik dan scientific, chart, dan diagram.
Kehadiran ilmu kartografi sebagai bidang aplikasi grafis disebabkan bahwa kata-kata telah terbukti tidak memadai dalam menggambarkan hubungan spasial yang komplex. Adalah penting bahwa isi peta disusun dengan cara yang jelas dan logik sehingga pengguna dapat dengan mudah mengerti informasi yang disampaikan dalam sebuah peta.
Bidang kartografi dapat berperan penting dalam pengembangan sosial ekonomi sebuah negara atau bangsa, khususnya bagi bangsa yang sedang berkembang seperti Indonesia. Untuk maksud itu, peta harus disusun berdasarkan informasi spasial yang terkini dan akurat. Disamping itu penggunaan teknik/metodologi haruslah sesuai atau tepat dengan tujuan dari penyajian informasi spasial yang dimaksud.
 
Secara umum dapat dikatakan bahwa  peta adalah penggambaran dua dimensi (bidang datar) keseluruhan atau sebagaian dari permukaan bumi yang diproyeksikan dengan perbandingan tertentu (skala). Dalam mempelajari peta dan membuatnya, beberapa aspek harus diperhatikan, antara lain: Skala, Sistem Proyeksi, Isi peta yang digambarkan dalam simbol-simbol, Judul yang mencakup juga frame (border), dan penulisan (lettering).

Dalam perjalananya, peta kemudian berkembang sesuai dengan kebutuhan dan penggunaannya untuk berbagai keperluan seperti untuk navigasi darat digunakan peta topografi, untuk navigasi laut digunakan peta navigasi dan sebagainya.


1.3 Tujuan dan Fungsi Peta

Fungsi
n  Menyediakan informasi tentang kenampakan permukaan bumi secara akurat, jelas dan tidak meragukan
n  Sebagai alat yang dirancang dengan teliti yang merekam, analisa dan penayangan  hubungan antar objek/kenampakan di suatu lokasi atau tempat dan saling hubungan antar faktor tersebut
n  Mengkomunikasikan informasi tentang realita kenampakan permukaan bumi dengan menggunakan gambar/grafis 

Tujuan

Mengkomunikasikan informasi spasial  hasil pengukuran kenampakan dari unsur-unsur di permukaan bumi dan menggambarkannya secara grafis dalam skala tertentu sehingga kenampakan unsur permukaan bumi tersebut dapat terlihat dengan jelas dan akurat; menyimpan data spasial 



1.4  Konsep dan  Klasifikasi Peta

Peta  secara umum dapat diklasifikasikan berdasarkan fungsi, jenis dan skala serta maksud dan tujuannya.
1. Berdasarkan fungsinya, peta dapat digolongkan dalam dua fungsi:

      1. Peta Umum (General maps) : adalah peta untuk tujuan umum atau sebagai referensi untuk peta khusus atau spesifik. Peta ini biasanya dibuat dalam series lembar sheet
Peta ini menggambarkan hubungan spasial antar berbagai kenampakan geografi dengan cara yang tepat dan akurat berdasarkan metode fotogrametri. Akurasi posisi objek diukur dengan  akurat, sehingga peta ini dapat digunakan sebagai dokumen legal. Peta umum mempunyai peran penting dalam penyiapan perencanaan nasional suatu negara . Peta Umum ini terdiri dari Peta Topografi, peta planimetri, peta Kadastral dan peta batimetri.

n  Dibuat berseri secara individual sheet
n  Dirancang dengan metode photogrametric
n  Akurasi dari Lokasi sangat penting, digunakan sebagai dokumen legal
n  Penting dalam pengelolaan dan perencanaan national atau regional
n Digunakan sebagai sumber utama data/informasi spasial

Peta Topografi : Peta ini biasanya dibuat dalam skala besar dan detail. Peta ini menggambarkan semua objek atau unsur alam maupun buatan manusia dipermukaan bumi dan dilengkapi dengan elevasi tanah. Bentuk dan elevasi tanah dibentuk dengan menggunakan garis kontur, bayangan, dan gradien warna. Selain itu, peta juga dilengkapi dengan keterangan-keterangan tentang bentuk, ukuran, simbol-simbol dan lain-lain yang digunakan untuk memudahkan pengguna memahami peta. Keterangan ini disebut dengan Legenda peta.
Peta Topografi digunakan untuk berbagai keperluan, antara lain navigasi darat, pemilihan lokasi industri, pemukiman, perencanaan jalan Toll, pipa minyak dan air, kabel telepon,listrik dan juga untuk pariwisata, perikan dan militer dan lain-lain.

Contoh Peta Topografi

Peta Planimetri

Peta ini menunjukkan posisi horizontal kenampakan objek geografi dipermukaan bumi  tanpa adanya informasi tentang elevasi darat atau kedalaman perairan. Peta ini juga digunakan sebagai peta dasar untuk pembuatan peta tematik atau untuk tujuan khusus.




Contoh peta planimetri

Peta Kadastral

Menggambarkan batas-batas pembagian tanah dan arah (bearing) dan ukuran. Digunakan untuk informasi kepemilikan lahan

Peta batimetri : menggambarkan kedalaman dan topografi dasar laut mempunyai garis kontur. Peta Laut yang sama dengan peta topografi disebut peta batimetrik.
Peta Laut (Chart -Kart): Peta yang dibuat untuk keperluan navigasi, baik nautical maupun aeronautical.


2.      Berdasarkan jenisnya :

- Peta foto: peta foto yang telah direktifikasi, peta ortofoto(berasal dari kumpulan/mosaik foto udara/ortofoto yang dilengkapi garis kontur, nama dan legenda)

- Peta garis: peta topografi, peta tematik(menyajikan kenampakan detil alam dan buatan manusia dalam bentuk titik, garis dan luasan)



 













3. Berdasarkan Skala

- Peta skala besar : 1:50.000 atau lebih kecil(1:25.000)
- Peta skala kecil : 1: 500.000 atau lebih besar


            2. Peta Tematik (Peta Khusus)

Seluruh Peta turunan yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan spesifik
Peta ini adalah segmen bidang kartografi yang sangat cepat berkembang sejalan dengan berkembangnya ilmu dan teknologi design, dan juga kebutuhan dari pengguna

n  Peta tematik terdiri dari dua elemen dasar, yaitu latar belakang (yang diambil dari peta dasar) dan informasi spesifik yang hendak ditayangkan
n  Informasi dasar tambahn dan data tematik berasal dari data lapangan, analisis citra, kajian ilmiah, statistik atau peta yang ada
n  Informasi tersebut diplotkan pada peta dasar dengan menggunakan teknik kartografi yang benar
n  Peta tematik disebut juga peta distribusi
n  Merupakan geographical essay (effort geografi) dengan penekanan pada satu atau lebih tema, seperti : geologi, oseanografi, klimatologi, tanah, sosial ekonomi
n  Kartografer menggunakan peta ini secara ekstensif untuk menunjukkan kenampakan seperti: pelabuhan secara detail, sumber polusi, variasi musim, distribusi ikan dan pola migrasi
n  Peta transportasi adalah kelompok terbesar dari kategori peta tematik. Pada umumnya Peta ini merupakan bentuk khusus peta topografi yang mengalami design ulang untuk keperluan spesifik. Termasuk dalam peta ini: Nautical chart, Aeronautical chart, Road maps dan Tourist and recreational maps

 Peta Laut

n  Peta Laut (Nautical Chart). Dibuat untuk keperluan kepelautan
n  Dirancang untuk menyediakan informasi untuk keselamatan pelayaran di laut, kedalaman, kontur dasar perairan, halangan dilaut (kapal tenggelam, gosong), landmark dan alat bantu navigasi seperti buoy dan mercu suar
n  Akurasi peta ini sangat penting untuk menghindari kecelakan laut
n  Variasi peta ini antara lain: small craft chart, harbour chart, waterways chart dll

Peta Navigasi Udara (aeronautical chart)

n  Peta ini dirancang khusus untuk navigasi udara
n  Penekanan diberikan pada kenampakan paling besar untuk signifikansi penerbangan
n  Lokasi penting dari Landmark yang mencolok seperti perumahan/bangunan, tanda khusus alamiah dan buatan, jalan raya dll
n  Informasi topografi sering ditunjukkan dengan titik elevasi, kontur dan warna

Road Maps (Peta Jalan)


n  Diterbitkan oleh instansi dari tingkat national, regional atau distrik untuk memfasilitasi moda transportasi
n  Peta ini memberikan indikasi arah, jarak dan kualitas jalan
n  Beberpa peta juga menginformasikan jalan kereta api dan lapangan udara
n  Informasi yang diberikan bersifat selektif dan dalam beberpa bentuk lebih bersifat skematik daripada planimetrik

Peta Turisme dan Rekreasi

n  Peningkatan permintaan akan peta turisme dan rekreasi mendorong kompetisi diantara pembuat peta, baik pemerintah maupun swasta
n  Kebanyakan peta merupakan hasil modifikasi dari peta topografi atau planimetri
n  Menyediakan informasi tentang klasifikasi jalan dengan penambahan letak hotel, kamping site, tempat-tempat bersejarah, museum, pantai, pelabuhan dll.
n  Beberpa peta menggambarkan bayangan gunung/bukit dan warna-warna untuk berbagai tempat kegiatan/rekreasi